This is the blog of Merry Sarlita . This simple blog aims to share information . Thank you for visiting this blog. GBU always...
RSS

Sabtu, 02 Oktober 2010

Variasi atau Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).


Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan yaitu :

1. Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu

2. Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka raga.


Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.


Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali ragamnya, hal ini dikarenakan bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya, antara lain :


1. Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan


a. Ragam bahasa Indonesia lama

Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :

1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,

2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,

3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan

4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan


b. Ragam bahasa Indonesia baru

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.


2. Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraannya / bidang


a. Ragam bahasa undang-undang

Ragam bahasa yang digunakan pada undang-undang yang berlaku untuk hukum Indonesia.


b. Ragam bahasa jurnalistik

Ragam bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita, disebut juga bahasa komunikasi massa yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa. Ciri utama dari ragam bahasa jurnalistik adalah komunikatif dan spesifik.


c. Ragam bahasa ilmiah

Ragam bahasa yang harus memenuhi syarat diantaranya benar (menurut kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat , dan sistematis.


Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah :

1) Bahasa Indonesia ragam baku

2) Pengunaan kalimat efektif

3) Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda

4) Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias

5) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan

6) Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea


d. Ragam bahasa sastra

Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Pengambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.


e. Ragam bahasa bidang-bidang tertentu

Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi, komputer, ekonomi, hukum, dan psikologi. Contoh : diagnosis, USG dipakai dalam bidang kedokteran


3. Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan


a. Ragam bahasa lisan

Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.


Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

1) Memerlukan kehadiran orang lain

2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap

3) Terikat ruang dan waktu

4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara


Ragam bahasa lisan meliputi :

1) Ragam bahasa cakapan

Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.

2) Ragam bahasa pidato

Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato.

3) Ragam bahasa kuliah

Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen.

4) Ragam bahasa panggung

Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.


Kelebihan :

1) Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga pendengar lebih mudah mengerti

2) Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar

3) Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu


Kelemahan :

1) Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan

2) Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara

3) Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan


Contoh : pidato, presentasi


b. Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.


Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;

2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;

3) Tidak terikat ruang dan waktu;

4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.


Ragam bahasa tulis meliputi :

1) Ragam bahasa teknis

Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.

2) Ragam bahasa undang-undang

Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.

3) Ragam bahasa catatan

Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.

4) Ragam bahasa surat

Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.


Kelebihan :

1) Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak

2) Dapat menambah kosa kata


Kelemahan :

1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.


Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.


4. Ragam bahasa berdasarkan situasi


a. Ragam bahasa resmi

Ciri-ciri ragam bahasa resmi :

1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;

2) Menggunakan imbuhan secara lengkap ;

3) Menggunakan kata ganti resmi ;

4) Menggunakan kata baku ;

5) Menggunakan EYD ;

6) Menghindari unsur kedaerahan .


b. Ragam bahasa tidak resmi

Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal .


c. Ragam bahasa akrab

Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.


d. Ragam bahasa konsultasi

Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.


5. Ragam bahasa berdasarkan penutur

a. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)

Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.


b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.


c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.



Sumber :
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/11/ragam-dan-laras-bahasa/
http://intl.feedfury.com/content/15241462-ragam-bahasa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
background-attachment:fixed;